Akibat Tabrakan, Truk Pembawa 549 bal Ganja Tertangkap.

Akibat Tabrakan, Truk Pembawa 549 bal Ganja Tertangkap.

Situs Poker

Akibat Tabrakan, Truk Pembawa 549 bal Ganja Tertangkap.

Dominoqq

Sebanyak 549 bal ganja gagal dikirim dari Aceh ke Medan. Truk pengangkut narkotika itu terhenti setelah mengalami kecelakaan di Simpang Jais, Tandam Hilir 1, Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumut.

Selain 549 bal ganja, sopir dan kernet truk intercoler BK 8519 DB itu pun diamankan. Sopir atas nama Iskandar (43), warga Desa Peukan Tuha, Simpang Tiga, Pidie, sementara kernetnya Muzakir (32), warga Glumpang Menyeuk, Pidie.

Bandarq Terpercaya

"Penangkapan dilakukan petugas kita ‎tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB," kata Kapolres Binjai AKBP Rendra Salipu.

Sebelumnya, truk itu dikabarkan sempat dihentikan personel Polres Langkat yang melakukan razia di depan pos lalu lintas Sei Karang di Kota Stabat. Saat petugas memeriksa muatan, sopir menjalankan dan memacu truk.

Personel Polres Langkat dikabarkan sempat melakukan. Namun truk tak terkejar. Kendaraan itu baru berhenti setelah menabrak mobil Honda City dan Colt Diesel pengangkut kayu kemudian menghantam warung di Simpang Jais, Tandam Hilir 1. Setelah truk diperiksa, petugas menemukan 4 peti berisi 549 bal ganja.

Bandar Sakong

"Anggota yang melihat kejadian itu langsung mengamankan dan menangkap dua ‎sopir dan kernet," sebut Rendra.

Tak lama berselang, tim dari Satuan Reserse Narkoba Polres Langkat yang mengejar truk itu tiba di lokasi. "Pelaku bersama barang bukti dibawa personel Satuan Reserse Narkoba Polres Langkat," terangnya.

Dalam penangkapan ini, Iskandar dan Muzakir disebutkan sempat melakukan perlawanan. Keduanya ditembak.

"Kernet atas nama Muzakir ditembak karena melakukan perlawanan saat berada di atas truk. Sementara sopir atas nama Iskandar ditembak karena melawan ketika akan dibawa. Keduanya ditembak pada bagian kaki," kata Kapolres Langkat AKBP Dede Rojudin.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, Iskandar mengaku membawa peti berisi ganja itu dari Kuala Simpang, Aceh Tamiang. Peti itu dibawa Muzakir yang kemudian menghentikan truk dan menawarkan upah Rp 1 juta.