Tak kunjung beres, sidang Ahok selama 15 pekan dikeluhkan warga

Posted by Unknown on 1:32 AM with No comments
AGEN POKER

Tak kunjung beres, sidang Ahok selama 15 pekan dikeluhkan warga

Tak kunjung beres, sidang Ahok selama 15 pekan dikeluhkan warga
Tak kunjung beres, sidang Ahok selama 15 pekan dikeluhkan warga

TEXAS POKER


 Persidangan kasus dugaan penodaan agama yang diselenggarakan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah berlangsung selama 15 minggu. Ternyata sidang dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama itu mendapatkan banyak keluhan dari warga dan karyawan lingkungan Kementerian Pertanian.

Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarto persidangan tidak bisa berjalan terlalu lama. Mengingat dalam Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) memberikan waktu agar pengadilan dalam menyelesaikan satu kasus paling lama lima bulan.

AGEN DOMINO QQ


"Kita harus mempertimbangkan juga, kita pinjam gedung orang. Kita nggak bisa mengganggu terlalu lama. Karena saya lihat juga banyak keluhan baik dari masyarakat yang memakai jalan karena kemacetan, dan pegawai di gedung ini. Kita harus toleran juga pada mereka," katanya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (21/3).

Pada persidangan ke-15 ini, kubu Ahok menghadirkan tiga saksi ahli. Mereka masih memiliki tiga ahli lain yang tercantum dalam berkas dan 15 saksi tambahan. Sehingga total saksi yang masih ingin dihadirkan sebanyak 18 orang.

AGEN POKER TERPERCAYA


Tim penasihat hukum Ahok meminta agar sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi ini digelar empat kali lagi. Namun majelis hakim menawarkan, jadwal diperpadat meliputi persidangan dua kali masing-masing sampai pukul 12 malam, atau sidang digelar dua kali dalam seminggu.

SITUS POKER ONLINE


"Saya kira saudara (penasihat hukum) dan jaksa sudah tahu yang dipertimbangkan majelis ini bukan banyak-banyaklah (jumlah saksi ahli), tapi mutu atau bobot keahlian yang dihadirkan. Bukan kayak Pilkada yang banyak menang. Tapi kami nggak ada niatan membatas atau mengurangi (jumlah saksi yang dihadirkan)," tutup Dwiarso.